Minggu, 25 Oktober 2015

Pengaruh dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa dan Negara Indonesia.

.  
  Globalisasi merupakan suatu kenyataan yang tengah dihadapi oleh bangsa dan neagara indonesia. Apabila kita perhatikan keadaan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pelajar mahasiswa, pejabat pemerintah, pedagang, bahkan masyarakatdesa sekalipun, mereka sudah tidak asing lagi dengan globalisasi. Ini menunjukkan betapa kuatnya gaung globalisasi yang dikumandangkan oleh negaramaju yang sangat berkepentingan dengan pelaksanaan globalisasi.

Apa itu globalisasi?

Globalisasi berasal dari kata globe, yang artinya bola bumi buatan, peta bumi yang bulat seperti bola (tiruan bumi) dunia (planet bumi).kemudian menjadi global secara umumdan keseluruhan. Mengglobal berarti mendunia dan kemudian menjadi globaisasi yang artinya prosess masuknya keruang lingkub dunia. Sedangkan globalisme merupakan paham yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhatikan, terutama untuk bidang politik dan ekonomi. Sementara itu ada yang mengartikan bahwa globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.

Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa globalisasi itu pertama menunjukkan adanya suatu proses terbentuk atau dibentuknya suatu tatanan, aturan atau system tertentu, dan kedua, tatanan, aturan  atau system itu diperuntukkan atau berlaku bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia. Karena itu tidak dikenal batas-batas wilayah, aturan local atau regional maupun kebijakan dari suatu Negara atau pemerintah yang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran, dan gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia.

Apabila bias di ibaratkan maka globalisasi itu ibaratnya seperti seorang tamu yang menawarkan obat di rumah kita. Sementara itu kita belum tahu persis siapa dia sebenarnya, dimana rumahnya, dan khasiat obatnya, semuanya masih teka-teki, penuh misteri dan penuh tanda Tanya juga. Ia ditampilkan oleh penggagasnya sedemikian menariknya, ditawarkan dengan cara sangat meyakinkan dan menjanjikan, walau dibalik itu penuh dengan tipu daya, kebohongan dan kepalsuan. Itulah sebabnya maka dalam menghadapi orang tersebut kita haruslah lebih berhati-hati dan selektif, tidak langsung menerimanya. Kita kenali betul orangnya, kita tes kebenarannya dan kita pahami maksud dan tujuannya, sehingga kita dapat mengetahui apa yang ada dibalik itu semua, baru kemudian menjatuhkan pilihan atau mengambil keputusan.

Masalah apa saja yang dipengaruh globalisasi di bidang politik?

1. Masalah demokrasi.
     Di dunia sekarang ini telah terbentuk opini yang mengangap pemerintahan yang terbaik dan diterima oleh bangsa-bangsa adalah demokrasi.tetapi corak demokrasi yang mana, belum ada kesepakatan bersama. Demokrasi yang dianggap ideal selama ini adalah demokrasi ala Amerika . dari sini amerika merasa berkepentingan untuk menegakkannya, dan dalam pelaksanaannya bersifat subjektif dan diskriminatif. Negara yang dianggap sejalan atau menguntungkan mereka, dibiarkan dan dibela sedangkan yang dianggap merugikan bisa ditindak sesuai kemauan mereka.
Contoh:

  • Amerika dan sekutunya yang menyerang irak atas tuduhan bahwa irak mempunyai senjata pemusnah massal atau pemerintah Saddam Husein tidak demokrasi.
  • Amerika yang menjatuhkan sanksi ekonomi kepada kuba karena kuba tidak demokrasi.
  • Amerika menjatuhkan sanksi terbatas yakni tidak memberikan suku cadang pesawat F-16 dan bantuan militer kepada indonesia karena kita (masa akhir pemerintahan orde baru) juga dituduh tidak demokrasi dan melangar hak asasi manusia. Sementara Israel yang banyak membunuh rakyat palestina dibiarkan, Jendral Perves di Pakistan yang menggulingkan pemerintahan sebelumnya dibirakan.

2. Masalah kebebasan dan keterbukaan.
       Bentuk kebebasan dan keterbukaan seperti apa yang telah disepakati bersama juga tidak jelas. Ukurannya tentu menurut Amerika dan sekutunya. Mereka propaandakan kebebasan dan keterbukaan ala Amerika itu keseluruh dunia, termasuk indonesia melalui media yang memang telah mereka kuasai atau melalui forum diplomatic yang bisa mereka gunakan. Di Indonesia pengaruhnya begitu luas, salah satunya sadar atau tidak membangkitkan keberanian untuk menuntut kepada pemerintah agar memberi banyak kebebasan, pemerintahan dijalankan secara demokrasi dan transparan diawali akhir pemerintahan orde baru dan ini terus berjalan hingga sekarang. Selanjutnya karena ukuran keterbukaan dan kebebasan itu relative maka kalau hal ini tidak bisa ditentukan rumusan yang jelas dan diterima oleh semua pihak, dapat melahirkan perbuatan atau kondisi yang kurang menguntungkan, misalnya mengganggu stabilitas nasional atau pemerintahan.

3. Masalah hak asasi manusia.
      Hak asasi manusia kita ketahui bersifat universal, namun penertian, kriteri, dan pelaksanaannya juga belum ada kepastian. Yan selama ini dominan menurut penafsiran Amerika dan terus dielorakan ke seluruh dunia. Dalam prakteknya tampak Negara yn menuntunkan mereka dibiarkan bahkan dibela walau neara tersebut melanggar hak asasi manusia misalnya Israel, tetapi kalau dianggap merugikan mereka, Negara tersebut akan diberi sanksi. Atas dasar keadaan dan fakta tersebut seharusnya kita menyeleksi setiap isu-isu yang baru masuk dan baru kita kenal agar tidak merugikan kita sendiri di kemudian hari, khususnya dalam hal menyangkut hak asasi manusia, contoh di Barat seperti Belanda, Spanyol, dan Belgia kawin sejenis dianggap merupakan hak asasi masing-masing orang dan hal ini dijamin secara resmi oleh undang-undang. Ini didukung oleh neara barat umumnya, termasuk Amerika dan terus agar juga diterima oleh bangsa-bangsa di dunia.dengan adanya pandangan seperti ini tentu saja Negara kita tidak terima begitu saja, inilah pentingnya segala sesuatu harus kita seleksi terlebih dahulu.

Kalau di bidang ekonomi, seperti apa pengaruh globalisasi itu?  

Di bidang ekonomilah yang sebenarnya sangat diprioritaskan, misi yang diemban globalisasi di bidang  ekonomi terutama adalah Negara tanpa batas, perdagangan bebas, liberalisasi ekonomi, integrasi ekonomi dunia, dan kebebasan investasi. oleh karena itu, era ini sering disebut dengan era neoliberalisme-kapitalisme. Dengan liberalisme itu mereka menjarah berbagai asset dan sumberdaya nasional untuk memenuhi kepentingan ambisi atau keserakahan modal dan kehidupan serba mewah mereka. Globalisasi melestarikan kompradorisme (kaki tangan atau kepanjangan tangan dari kapitalisme internasional) sekaligus ingin menancapkan kukunya lebih dalam lagi guna menguasai secara total perekonomian nasional suatu Negara.alat yang dipakai guna melancarkan tujuannya tersebut antara lain perjanjian-perjanjian multilateral, lembaa keuangan seperti IMF, Bank Dunia maupun kerja sama modal antar Negara.

Melalui perjanjian-perjanjian multilateral dan kesepakatan yang dibiat oleh lembaga keuangan seperti IMF dan Bank Dunia dengan negara-negara tertentu seperti Indonesia maka suatu Negara (misalnya indonesia) terikat pada isi perjanjian tersebut tanpa bisa mencari alternative yang lain. Akibatnya kita akan terus tergantung kepada mereka sampai kapanpun, kecuali kita berani secara tegas untuk memutuskannya. Kesepakatan itu misalnya Bank Dunia dan IMF mamberi bantuan kredit kepada Indonesia asalkan pemerintah mau menjalankan beberapa syaratnya, antara lain:

  1. Menjalankan paket kebijakan penyesuaian stuktural (Structural Anjustment) yan terdiri dari komponen-komponen: Liberaisasi impor dan pelaksanaan aliran uang yang bebas, Devaluasi, dan Kebijakan moneter dan fiskal dalam bentuk pembatasan kredit, peningkatan suku bunga kredit, penghapusan subsidi,peningkatan pajak, dan lain-lain.
  2. Menjaankan paket kebijakan deregulasi yaitu: a) Intervensi (campur tangan) pemeintahan dalam perekonomian harus dihilangkan atau diminimalisasikan karena dianggap mendistorsi pasar, b) Privatisasi seluas-luasnya dalam perekonomian sehingga mencakup bidang-bidang yang selama ini dikuasai pemerintah, c) Liberalisasi seluruh kegiatan ekonomi termasuk penghapusan segala jenis proteksi, dan d) Memperbesar dan memperlancar masuknya investasi asingdenan fasilitas-fasilitas yang lebih luas dan longgar.
     Dari skema program penyesuaian stuktural maupun deregulasi yang disodorkan Bank Dunia dan IMF tersebut, telah merubah Indonesia menjadi hamba sahaya dari badan-badan tersebut. Terutma skema dari IMF dipandang sebagai pendiktean luar biasa terhadap indonesia. Kini nahkoda Indonesia berada di tangan IMF. Segala hal harus melalui izin dan sepengetahuan IMF, dan IMF mempunyai kewenangan untuk menolaknya. 

    Sementara itu yang disarankan tidak terbukti, bahkan sebaliknya dapat menjerumuskan kita di dalam berbagia kesulitan seperti pengangguran meningkat, harga-harga barang naik, produksi pangan perkapita turun, pajak mencekik, subsidi untuk orang miskin dihapuskan, dan neara tidak lagi melayani rakyatnya karena BUMN-BUMN strategis telah diswastanisasi.

    Atas dasar itu semua, kita sebaai bangsa yang besar dan berdaulat juga terbukti sebagai bangsa pejuang seharusnya berani menyeleksi apa yang disodorkan oleh IMF dan Bank Dunia tersebut, maupun isi perjanjian multilateral yang jelas-jelas merugikan kita, bila perlu berani menolaknya. Sebagai gambaran disini bahwa Malaysia yang sejak tahun 1997 memutuskan untuk tidak menerima pinjaman utang kepada pihak luar, termasuk IMF. Ternyata ia tidak semakin tergantung kepada pihak luar. Bahkan sama-sama terkena krisis ekonomi, ia lebih cepat dapat keluar dari masalah tersebut. Sedangkan kita sampai sekarang belum bisa keluar dari krisis-krisis dan bahkan permasalahannya lebih kompleks.

     Menanggapi apa yang selalu ditawarkan oleh perjanjian-perjanjian multilateral maupun lembaa keuangan dunia seperti Bnak Dunia dan IMF tersebut, kita bangsa indonesia umumnya atau pemerintah sekali lagi harus berani menyeleksi atau menolak kalau memang merugikan. Dalam rangka menhadapi kuatnya pengaruh mereka dapat ditempuh antara lain:
a. System ekonomi jangan berperinsip pasar bebas (liberaisme ekonomi). Haruslah mencontoh berbagai pengalaman Negara lain, termasuk Amerika, Jerman, dan Jepang sendiri yang dalam sejarahnya juga menggunakan ekonomi merkantilis ketimbang pasar bebas di masa awal pembanunannya. Indonesia masih tahap-tahap awal pembangunan, dan karenanya perlu menerapkan ekonomi yang proteksionis dan kerakyatan.
b. System ekonomi haruslah mengutamakan pasar domestic dan menaruh dibelakang pasar ekspor. System ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestikuntk pasar dalam negeri , sehingga memperkuat perekonomian rakyat dan untuk melayani TNC (Trans Nasional Corporation)  dan konglomerat atas pasar ekspor.
c. Industrialisasi haruslah berdasarkan pada bahan baku setempat, sehingga tidak tergantung impor dari luar. Ini disatu pihak dapat memperkuat sektor pertanian, sektor kelautan, dan lain-lainnya serta memperkuat industry itu sendiri juga industri-industri kecil yang terkait.

Penaruh globalisasi terhadap bidang social budaya.

     Pengaruh globalisasi di bidan social budaya sangatlah banyak dan luas sekali. Oleh karena itu, kita perlu memahami masalah tersebut, sehina pada gilirannya mampu menyeleksi  mana yang baik dan mana yang buruk,selanjutnya dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk kemajuan, keselamatan, dan kelansungan hidup bernegara.

      Salah satu ciri dari globalisasi adalah segala sesuatu ituterus mendunia tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Demikian juga dengan social budaya kita, seperti sikap, pola, dan gaya hidup kita. Hal itu di lakukan oleh satu bangsa maka akan cepat bangsa dilihat dan ditiru oleh bangsa lain, dan bahkan anehnya sekarang barometersemua itu adalah Amerika dan Negara-negara dunia pertama. Dari sana melalui media yang ada kemudian masuk ke negara-negara lain di dunia. Apakah itu akan berdampak baik ataukah buruk, kelihatannya warga bangsa tidak memperdulikannya. Inilah kita sebagai bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila, religious, dan mempunyai kepribadian tersendiri perlu menyelaksi masuknya tata nilai social budaya yang masuk tersebut. Conthnya sikap hidup egois, pola hidup kapitalis, gaya hidup mewah, elitism atau glamorisme, free sex, dan lain-lain yang perlu kita seleksi dengan baik dan kita tolak dengan tegas. Ada juga dari segi penampilan dan gaya berpakaian, sesuai dengan semangat yang mereka anut yakni kebebasan maka setiap orang dapat melakukan apa saja dan memakai pakaian apa saja, terserah masing-masing orang. Karena dasar-dasar dan pemikiran yang mereka anut demikian maka kita bisa melihat penampilan dan gaya berpakaian mereka yang beraneka ragam corak dan modelnya, tingkah laku yang tidak ada sopan santun, seorang laki-laki denan celana robek di lutut, pakai anting-anting, rambut di cat,  dan lain-lain. Demikian pula wanitanya, berpakaian dengan celana di pinggul dipadu dengan kaos yang ketat, sementara perut dibiarkan bebas terbuka, dan lain-lain. Pendek kata, bila diukur dengan norma-norma yang kita junjung tinggi selama ini, hal itu sangat tidak jelas juga tidak sesuai.

   Dari kondisi yang demikian inilah,perlunya kita menyeleksi dengan bijaksana setiap isu yang berkembang dan khususnya yang masuk ke negara kita. Jangan sampai karena kita ingin menyenangkan mereka, kita akan mengorbankan kepentingan nasional yang lebih besar atau mengorbankan rakyatnya sendiri. Untuk itu, dibutuhkan kekompakan dan kebersamaan diantara kita dalam menghadapi isu tersebut dan perlunya kerjasama yang solid di antara kita.


   



0 komentar:

Posting Komentar